Bidadari Surga

(Andakah Itu?)

Tantangan Menulis Hari Ke 26

#TantanganGurusiana

Tulisan ini didedikasikan untuk Ibuku, Istriku, Putriku, Saudari saudariku dan seluruh kaum Hawa. Tanpa bermaksud untuk menyudutkanmu, apalagi mengguruimu karena Ilmu adalah miliknya Yang Maha Mengetahui. Laksana buih dilautan, ilmu yang diberikan kepada kita. Namun sudah menjadi kewajiban untuk kita saling mengingatkan dan menasehati karena itu ajaran Agama. Juga sudahlah menjadi anjuran, karena kepedulian adalah bukti rasa cinta dan kasih sayang.

Suatu kemuliaan adalah impian setiap insan, mereka akan terus berangan angan, meski terkadang mereka menyadari itu adalah kemustahilan. Mereka punya keyakinan, doa merubah semua keinginan, merubah sebuah peraturan. Meski terkadang tidak tercapai angan angan, tapi itulah proses dari Tuhan. Kemulian didapatkan dari sebuah pengorbanan, kemulian lahir dari sebuah perjuangan.

Pernahkah engkau dengar cerita tentang Serigala? Mereka gerombolan dan tak pernah sendirian. Mata mereka sangat lihai mencari mangsa yang akan jadi santapan, kawanan serigala tidak pernah memangsa hewan yang berada didalam barisan. Mereka menunggu waktu yang tepat menyantap mereka yang telah lari dari barisan. Dan mereka tau kapan menyerang dan melumpuhkan lawan, insting mereka memang diciptakan demikian. Setan pun demikian, mereka selalu mencari kesempatan untuk menyesatkan dan mengajak kepada kemaksiatan. Selama dalam barisan iman, maka setan tidak akan berani untuk menyesatkan, karena mereka

membawa dampak yang cukup besar bagi iman. Sehingga kita senantiasa dituntut untuk menjaganya, memeliharanya bahkan dengan orang terdekat sendiripun tidaklah mesti diumbar dan ditunjukkan. Ibarat buku, maka pakaian adalah sampulnya, meski pepatah mengatakan "jangan menilai buku dari sampulnya" Tapi tanpa sampul, maka buku akan kelihatan usang dan tidak karuan. Bayangkan jika manusia tampal sampul?

Semoga Allah memberi keselamatan untukmu saudariku!

Salah satu kelebihan seorang Muslimah adalah keagungan dan kesungguhannya dalam melaksanakan syariat agamanya, sehingga berdampak dalam kehidupan sehari harinya. Dia akan berusaha menutup segala auratnya, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki nya. Bukan karena ikut trendi, seperti halnya yang lain. Tapi semata kepatuhan akan perintah agamanya.

Alangkah anggunya ketika jilbab itu melekat padamu! Serasa calon pengantin yang menanti jemputan sang pangeran! Tak letih mata memandang keelokan yang dianugrahkan ilahi padamu. Auratmu kau tutup rapat, laksana intan permata yang disimpan ditempat yang indah pula. Tak sedikitpun kau umbar untuk dinikmati kumbang yang hanya mencari kenikmatan sesaat.

Saudariku yang baik hati!

Disekolah, kampus, kamu kenakan dengan rapi. Hingga menambh keelokanmu, ayah bundamu begitu bangga melihatmu. Bangga Memiliki putri sepertimu yang menjaga kehormatanya. Dengan segenap kemampuanmu. Jilbab yang kau gunakan bukan karena peraturan sekolah atau kampusmu. Bukan juga agar engkau keliatan alim plus kalem. Engkau memakainya semata karna kepatuhanmu pada ilahi yang memberimu kemulian.

Saudariku calon penghuni surga!

Andai engkau tahu.betapa mulianya mereka yang tak mengumbar auratnya, mereka yang selalu menjaga kehormatannya, mereka mendapat tempat yang sangat indah, didunia mereka mendapatkan pangeran yang tentunya baik juga. Begitu dalam agama kita diajarkan perempuan yang baik akan di pertemukan dengan pria yang baik pula. Bukankah itu yang kau impikan? Pemuda yang menyayangimu dengan iman, bukan karna nafsu setan, akan menjadikanmu terhormat.

Saudariku jadilah penghuni surga dngan menjaga kemulian mu!

Namun kehidupan tidaklah seindah hayalan, terkadang lari dari angan dan impian. Namun seorang yang beriman tidak akan berhenti menebar kabaikan, meski ia sendiri hancur menerangi dalam memberi kebaikan. Kehidupan adalah ladang ujian, kehidupan adalah jalan menuju kematian, kehidupan dunia adalah pintu menuju kehidupan akhirat yang lebih hakiki. Maka dia akan terus berdoa dan bersabar, meski kehidupan tidak sesuai dengan angan dan impian. Berusaha untuk terus menjadi seorang yang beriman, meski dunia tidak menghiraukan atau justeru menghinakan.