TAUFIK AKBAR HASIBUAN

Guru Alif alif adalah sebutan untuk para guru yang mengajari baca Tulis Alquran. Belajar untuk terus menjadi manusia yang berguna bagi orang lain. Saat ini akti...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Godang
Guru Godang

Guru Godang

Guru Godang

Tantangan Menulis Hari Ke 37

#TantanganGurusiana

Guru itu digugu dan ditiru!

Ditiru akhlaknya, tutur katanya, cara berpakaian, bahkan basic keilmuanya. Mereka bukan sekedar transfer ilmu, lebih dari itu! Perubahan tingkah laku, dari yang dulunya kurang baik menjadi baik. Dari yang tidak faham menjadi paham, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Sifat mereka yang lebih utama, menjadi contoh tauladan bagi anak didik mereka.

Mereka menjadi mahluk yang menjunjung tinggi adab dan akhlak. Ini tujuan dari pendidikan, memanusiakan manusia. Mendidik, bukan sebatas mengajar, pun juga mereka bersifat tawadu', tidak congkak, apalagi sombong. Tidak arogan apalagi sembrono, karena mereka menjadi public pigure ditengah tengah peserta didik mereka.

Bukan sekedar gengsi, tapi datang dari hati! Maka akan terbentuk. Pendidikan yang sarat dengan kemulian. Pendidikan yang mengubah tingkah laku manusia, pendidikan yang memanusiakan manusia. Itulah gambaran kecil dunia keguruan, dunia yang penuh dengan keilmuan, mencari sosok ini tentunya tidaklah mudah. Apalagi di era milenial ini, era materialistis, semua diukur dengan kepentingan. Jika tidak menguntungkan, abaikan, namun jika membawa keuntungan hantam saja, meski menyalahi norma dan aturan.

Iseng iseng menurut bang Merlep ada 5 tipe guru. Dari kacamata reben ditengok, ala ilmu cocokologi.

1. Guru Nyasar, lulusan agama, olah raga yang diajar.

Mau gimana lagi coba? distribusi guru banyak dianulir. Katanya Guru lebih, Faktanya banyak yang nyasar. ya toh? Sejak 2009 kami mengajar disekolah, selalu dimasukkan kekurangan guru ditempat kami mengajar, Guru IPS, guru IPA, nyatanya hingga hari ini, guru Agama jadi guru IPS.

2. Guru Gusar. Kerjanya cuma mutar mutar, kerjaan tidak kelar, ehhh perangkat pembelajaran pun bayar, soal gaya jangan tanya, yang penting Lancar!!!

Jika tidak ada yang bayar perangkat pembelajaran, maka tidak akan ada promosi, iklan di dunia maya. Faktanya, cek di google akan bermunculan perangkat pembelajaran berbayar. Bahkan lebih sadis di group guru sendiri mereka juga terang terang menyediakan layanan jual beli perangkat pembelajaran.

3. Guru Sabar. Bertahun tahun tidak naik pangkat, tapi tetap semangat mengajar.

Yang ini jarang didapat, karena datang dari hati. Tidak soal baginya. A, B, C, D. pangkat. Adakah seperti ini? Banyak,,, apalagi kepangkatan saat ini sudah seperti, monja di pasar lowak di medan, akan ada saja cukong yang menyediakan jasa penjualan kenaikan pangkat. Padahal jika diresapi, pangkat itu Punishment, rewod bagi para guru, atas prestasi mereka, dedikasi mereka terhadap pengabdian mereka membangun bangsa.

4. Guru Saudagar.

Sambil ngajar jualan pulsa, tuperware, batik, jilbab ehhhhhh tiga kali bayar. mau gimana lagi? dari pada manipulasi? biar untung dikit asal halal ya toh? sertifikasi tak kelar kelar. Gimana mau kelar, daftar aja bayar? bagusan jadi modal. dari pada sampe mati ndak halal? Maka solusinya para guru harus menjadi saudagar, sambil mencari nafkah untuk keluarga.

5. Guru Anyar.

Baru ngajar badan gemetar, jantung berdebar debar. Kalau kata anak millenial "KEBANGETAN" dech!!! ya wong waktu kuliah cuman numpang nama, DIII. (datang, duduk, diam) tau tau wisuda!!! Jadi guru karena kepekso, tidak masuk di kampus jurusan Akuntansi, ahirnya memilih keguruan, dari pada tidak kuliah.

Epssss!!!! Itu cuma ada di alam Merlep!!! Faktanya?????? Teserah aja!!

Jika faktanya ada, maka ini adalah kritikan dari dalam. Agar pendidikan kita semakin maju, semakin menjadi

#pendidikanberbasisaqidah

#untuk mu para rekan guruku!

#jujuritumahal.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jadi berfikir saya termasuk Guru yg mana ya hehe

20 Feb
Balas

Jangan dipilih bu. Aku bukan pilihan.

20 Feb

Insyaa allah jadi pendidik

20 Feb
Balas

Beeeh Realita saat ini didunia pendidikan. Aq juga gak pilih terserah yg menilai...he he salam pak

20 Feb
Balas

Salam bu. Karena kita pilihan, bukan memilih. Haaaa

20 Feb



search

New Post