Kematian Pesan Terakhir

Tantangan Menulis Hari Ke 33

#TantanganGurusiana

Sholat subuh tadikan?

Apa harus kami gotong baru ikut ke masjid?

Ayolah!!! lawan konspirasi Iblis dan para sekutunya

Saat Allah menunda hukuman bukan berarti dia melupakan, barangkali memberi kesempatan agar kita kembali kejalan keselamatan. Meskipun hidup penuh noda, namun Tuhan tidak pernah melupakan dan meninggalkan. Dia hanya memberi kesempatan sebagai tanda kasih sayang kepada manusia diseluruh alam. Manusia cerdas itu, manusia yang berbagi ilmu, dan tidak pernah merasa lebih tahu dari pada Tuhannya.

Mukmin tahu setiap pekerjaan memiliki konsekuensi dan tanggung jawab. Mukmin bekerja untuk akhirat dan dunianya, kejar akhirat, dunia di dapat, kejar dunia, akhirat belum tentu di dapat. Maknanya apa? Mereka memahami bahwa kehidupan akan berhenti pada titik yang telah ditentukan, keabadian adalah hayalan yang tidak ada didunia. Keabadian hanya ada dialam akhirat, jalan mendapatkannya hanyalah kematian.

Seorang mukmin tahu arah tujuan kemana ia melangkah, berbuat baik kapan dan dimana saja, tidak ada kata menyesal baginya dalam berbuat baik. Mereka meyakini bahwa kematian adalah hal yang pasti, kematian bukanlah hal yang baru. Ia akan datang kepada setiap orang, tua, muda, kaya, miskin. Satupun tidak ada yang luput dari namanya kematian, bukan soal usia, bukan soal jabatan, kematian hanya soal waktu. Jika telah tiba masanya, tidak bisa diperlambat barang sedetikpun, juga tidak bisa dipercepat barang sedetikpun.

Permusuhan kepada Tuhan adalah kekonyolan, persekutuan dalam kesyirikan adalah kekonyolan. Maka jangan pernah menabuh genderang permusuhan kepada pemilik alam, apakah sejarah masa lalu belum cukup menjadi pesan! Andai kekayaan adalah kunci kebahagian maka Qorun yang bergelimangan harta, yang menjadi orang paling bahagia dialam ini. Andai jabatan menjadi kunci kebahagiaan, maka Firaun lah orang yang paling bahagia di atas muka bumi ini. Kenyataannya apa? Qorun, tidak bisa tidur siang dan malam, memikirkan harta yang jadi rebutan, ketika kematian menghampirinya. Firaun tidak bisa duduk tenang disinggah sana yang berlapiskan emas dan permadani, hanya persoalan sepele, khawatir akan ada yang merebut tahta kerajaan dari kursinya. Dan keduanya berahir tragis didunia, meninggalkan dunia penuh dengan cemoohan dan penghinaan. Terkutuk dimata manusia, apalagi di mata Tuhan.

Jika nasehat sudah tidak berguna, maka KEBANGKITAN adalah PESAN TERAKHIR. Jika pesan kebahagian itu ditolak, mukmin tidak perlu berkecil hati. Cukuplah Allah yang maha melihat, menjadi tempat mencurahkan kegundahan dan kegelisahan. Mereka hanya perlu memohon pertolongan dengan terus bersabar dalam kebaikan, bersabar untuk mengikat hawa nafsunya, bersabar untuk menjaga lisan dan badan dari kemaksiatan. Karena bersabar bukan hanya soal duka cita. Kedua mereka harus terus mengabdi, rukuk, sujud bersama mereka yang rukuk dan sujud. Menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan pemilik alam. Sesungguhnya Sholatku, Hidupku, Matiku, adalah untuk Allah.

Hari ini adalah kesempatanmu, berbuat atas rencana di masa lalumu, tapi fahami esok adalah masa depammu dibwah otoritas hak veto penguasa alam ini. Renca adalah hakmu! Ketentuan adalh hak ilahi yang tak bisa diintervensi! Maka teruslah menebar kebaikan, berusaha untuk terus menjadi orang yang terbaik. Meraih kekayaan sebanyak banyaknya, untuk bekal didalam perjalanan. Tanpa melupakan kematian, yang datang tanpa pemberitahuan

"Sampai kapan kamu terlena, apakah hingga nanti sampai didepan pintu kubur. Sekali sekali jangan pernah lupakan kematian, sekali lagi jangan lupakan kematian yang pasti"

Semoga Bermanfaat.