TAUFIK AKBAR HASIBUAN

Guru Alif alif adalah sebutan untuk para guru yang mengajari baca Tulis Alquran. Belajar untuk terus menjadi manusia yang berguna bagi orang lain. Saat ini akti...

Selengkapnya
Navigasi Web
Luka Lama Berdarah Lagi
Areal Persawahan Saba Tolang

Luka Lama Berdarah Lagi

Luka Lama Berdarah Lagi

Tantangan Menulis Hari ke 20

#TantanganGurusiana

Kisah ini diangkat dari kisah nyata seorang saksi sejarah. Yang merasakan perih dan sakitnya perjuangan kala itu. Mereka menyebutnya dengan "Lobang Neraka" peristiwa yang terus terkubur didalam hati dan sanubari mereka yang merasakan kehidupan dimasa pemberontakan. Dikisahkan kembali sebagai bukti sejarah bahwa mereka yang telah menjadi korban keganasan dan keserakahan ditempatkan ditempat terindahnya. Mereka yang masih hidup semoga Allah memberikan mereka keberkahan hidup.

Saat itu menjelang Magrib, antara tahun 1964-1965 begitu kisah ini di utarakan kakek itu. Yang kini telah menjadi salah satu tokoh agama di Kecamatannya, diberi amanah sebagai KETUA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) sepulang dari pesantren di Sibuhuan. Antara Sipagabu dan Aek Nabara, lokasi yang hingga hari ini cukup menyimpan cerita mistis turun temurun. Penulis sendiri pernah merasakan luka akibat ditabrak tepat dilokasi yang mereka namakan dengn Saba Tolang. Jalan intas yang menjadi satu satunya akses menuju kampung yang lain, tak ada pemukiman, sawah, hutan, perkebunan yang ada disepanjang jalan ini.

Kala itu Jalanan memang sunyi, tak ada kenderaan yang lalu lalang seperti saat ini. saat ini sebagai jalur lintas provinsi Sumatera Utara jalan Lintas Gunung Tua Sibuhuan. Tersebutlah memang Saba Tolong dari dulu hingga sekarang sebagai daerah rawan penyamun, juga sebagai perlintasan Oppui ( Harimau) na gogoi (Gajah) dalam bahasa Mandailing. Masyarakat Mandailing sangat tabu dalam menyebutkan nama kedua Binatang ini. Meskipun Harimau dalam bahasa Mandailing disebut dengan Babiat, namun untuk menyebutkannya mereka lebih memilih dengan sebutan "Oppui"

Kakek (saat itu beliau masih usia pelajar) itu tiba disana menjelang Magrib, di hutan belantara, tempat paling menakutkan bagi yang melintasinya. Suasana sunyi yang ada hanya suara binatang malam, sesekali terdengar suara ( imbo) Siamang sahut menyahut dari kejahuan. Merinding bulu kuduk, saat melintasi itu, mendengar cerita, setiap yang lewat pasti disikat. Bukan "oppui" atau "Nagogoi" yang mereka takutkan. Namun sekelompok para penyamun ( panodong) yang juga sering beraksi diseputaran wilayah itu. Sudah puluhan nyawa melayang disana, bahkan saat ini begal dalam istilah sekarang masih sering terjadi.

Malam itu bertekad si Kakek lillahi taala harus melintasinya, meski nyawa melayang, atau apapun nanti yang bakal terjadi begitu tekad kakek ini. Sepeda ontel yang dipinjam di Sibuhuan, tahun 1965 memiliki sepeda sudah sama seperti memiliki fortuner saat ini. Masih sangat jarang orang orang yang memiliki kenderaan seperti itu. Beliu harus pulang karena, ayahnya sakit keras! Begitu pesan yang dia terima dua hari yang lalu dari "Parengge rengge"yang datang dari kampungnya.

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih, Tiba tiba! Dilokasi yang sudah ditakuti itu. Dari semak belukar terdengar suara keras.

Turun!!! Ayo berhenti!! Jangan macam macam.

Sambil bermunculan bayangan dibawah cahaya senja, menjelang Mentari menuju peraduannya. Tubuh yang kekar, wajah ditutupi dengan topeng. 3 orang yang berusia separuh baya. Salah seorang langsung memegang ontel tua, sambil mengangkat sebilah parang.

Jangan Lari... Serahkan hartamu, atau kau mati!!! Begitu ucap begal yang lain.

Gemetar seluruh tubuh, melihat gupak (Parang) berkilat kilat bilasan cahaya bulan yang mulai muncul dicelah dedaunan. Seorang lagi memukul dengan laras panjang, senapan mesin. Tepat mengenai pundak, serasa dihantam benda keras.

Ughhh...... Ampun bg....

Mana duit? Ucap Penyamun yang sudah memegang kerah baju.

Maaf pak, saya pelajar baru pulang dari Sibuhuan!

Ayah saya sakit keras saya disuruh pulang!!

Begitu kakek itu, menirukan ucapannya puluhan tahun lalu...

Bohong kamu??? Sergah begal yang sejak tadi memegang ontel Tua. Sambil mengambil bungkusan kain digandengan sepeda, isi di periksa, maka yang ada hanya Alquran, dan beberapai helai pakaian yang ada didalamnya. Tak ampun lagi!!!

Penyamun yang membawa arit tadi menyobek nyobek Alquran dan pakaian dengan parang yang ia pegang. Alquran yang ia bawa untuk persiapannya nanti mengulang hapalan surohnya. Apa hendak dikata, bungkusan serta segala isinya telah hancur dicabik tajamnya parang, dan melayang kesungai yang tepat dibawah jembatan penyeberangan. Lokasi paling strategis para penyamun menyantap mangsanya.

Tanpa terasa air mata menetes!!!! Kata kakek itu,

Tak cukup hanya di situ!!!

Bogem mentah, melayang kepipi kanan, perlahan darah mengalir dari mulutnya, tangan kakek itu juga ikut jadi sasaran, pukulan benda keras, mungkin adalah laras senapan. Tak ampun lagi, sikakek tersungkur ditanah, prapak..... suara ontel tua jatuh ketanah. Sambil bercerita kakek itu menunjukkan bekas tangannya penyiksaan begal itu.

Kalau ingin lewat disini, kamu harus bayar? Ucap salah seorang yang mungkin menjadi Ketua mereka.

Dengan luka di tangan, muka lebam, juga badan remuk penyiksaan, kakek itu disuruh berangkat, ontel tua melayang.

Kisah nyata ini di kisahkan kakek itu, sayang saya tak dapat fhotonya keasikan mendengar kisah pilu ini. Konon katanya setelah sampai dirumah, ayah yang jadi tujuan telah kembali keharibaan Tuhannya. Dan si kakek menceritakan kenapa ia terlambat datang, dari kisah itu mereka menyimpulkan gerombolan Begal itu adalah kelompok pemberontak yang melarikan diri kehutan hutan karena pemerintah membasmi habis sisa sisa pemberontak yang masih tertinggal. Syukur engkau masih hidup kata ibunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hingga saat ini daerah itu terkenal angker ya bot,.

03 Feb
Balas

Iya bot

03 Feb

Fenomena alam ya Pak.

03 Feb
Balas

Iya bu

04 Feb



search

New Post