Sejarah UNBK (Sekolah Nekad)

Tantangan Menulis Hari Ke 35

#TantanganGurusiana

Sejarah menjadi peristiwa masa lalu, yang mengisahkan tentang perjalanan hidup anak manusia. Didalamnya bisa berupa kisah romantis, kisah sedih, duka, perang, heroik dan sebagainya. Bertujuan untuk menjadi bahan evaluasi jika masih terus dilanjutkan meskipun, dengan model dan gaya yang berbeda. Atau untuk menghindari agar tidak terulang kembali peristiwa masa lalu tersebut.

Untuk anak anakku yang super. rekan guru di SMP N 1 Aek Nabara Barumun Palas. Semoga ini bisa menambah khazanah literasi bagi kita semua, agar generasi kedepan mengetahui bahwa mereka pernah menoreh sejarah, meskipun ini belum layak dibanggakan. Tapi bagi kita warga pedalaman ini, merupakan peristiwa yang cukup bersejarah. Apalagi melihat geografis sekolah kita, 1,549 km dari Ibukota Negara, 417 Km dari pusat Provinsi, 44 Km dari Ibukota Kabupaten. Masuk kedalam kategori sekolah SSS (Sangat Sederhana Sekali). Bayangkan saja fasilitas toilet siswa saja masih di alam terbuka.

Seperti dimuat pada laman http://unbk.kemdikbud.go.id, CBT adalah singkatan dari Computer Based Test atau disebut juga Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). UNBK adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan. Selain hal yang baru tentunya butuh para ahli IT yang bisa mengoperasikan dan melaksanakannya. Ditambah lagi peralatan yang harus memenuhi standar Nasional, harus bisa menjawab permintaan dari server pusat, artinya peralatannya harus yang terupadate bukan yang jadul.

Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Pada tahun 2016 dilaksanakan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 4382 sekolah yang tediri dari 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK.

Meski tidak tergolong peserta yang angkatan pertama namun untuk wilayah ini, merupakan hal yang baru sama sekali. dan untuk tahun 2017, sekolah kita terpilih untuk melaksanakan UNBK. Pertama Di Kabupaten Padang Lawas Dan Satu Satunya SMP yang melaksanakan UNBK, ini yang kami maksud sebagai prestasi. Sekolah pedalaman berani untuk mengikuti UNBK, meski dengan peralatan dan tim yang seadanya. Jika dikatakan Nekad maka itu mungkin sudah tepat dikatakan "SEKOLAH NEKAD".

Yang paling bersejarah seingat penulis (koreksi jika salah). Sekolaj kami menjadi yatim Piatu. Kenapa demikian, Kepala sekolah yang lama, dipanggil pemiliknya menghadap kepadaNya dan tidak akan pernah kembali lagi. Sedangkan kepala sekolah yang baru belum juga dilantik. Sementara data sudah masuk ke pusat, UNBK sudah final dilaksanakan. Waktu pelaksanaan tinggal 1 bulan lagi. Bayangkan betapa riasunya kami kala itu, sebagai wakil kepala Sekolah bidang Kurikulum.

Modal tekad dan nekad, kami beranikan diri menyahuti permintaan zaman, bermodalkan pengalaman pernah bekerja di rental komputer. Saya nyatakan kala itu kepada Kadis Pendidikan "SIAP MELAKSANAKAN". Hanya bermodalkan "SK BABA" Tidak ada sepucuk surat dari dinas sebagai PLT, PJS kepala Sekolah, hanya modal Perintah Mulut "SK Baba" (Baba dalam bahasa Mandailing menyebutkan Mulut). Berkebetulan sebagai Proktor dan teknisi kami bersama tata usaha yang sedikit memahami Ilmu IT.

Waktu berjalan, pelaksanaan UNBK sudah di depan mata, Kepala Sekolah belum juga hadir menggantikan yang telah wafat. Bismillah, di hari pelaksanaan hingga selesai UNBK perdana berjalan sukses, bahkan bisa meraih prestasi gemilang, ternyata bukan se Padang Lawas untuk tingkat SMP bahkan se Tapanuli bagian Selatan sekolah kami masuk perdana yang menyahuti UNBK.

Tahun ini, menjadi tahun ke 4 dalam pelaksanaan UNBK. kepala sekolah yang baru telah dilantik, tentunya juga dengan tenaga baru. Seperti dalam istilah Mandailing " Magodang Aek Margatti Tapian" atau dalam pepatah lain, tiap masa ada waktunya, tiap waktu ada pemimpinnya. UNBK tetap dilaksanakan, dengan tenaga baru, dan orang orang baru yang lebih kompeten dan mumpuni dibidangnya. Sebagai guru PAI tetap berdoa semoga pelaksanaan UNBK tahun ini berjalan dengan sukses.

Semoga UNBK ini bisa menjadi Pilot Project Untuk tahun tahun depan. terus belajar. tetap semangat U CAN IF U THINK U CAN!!!

Salam